Indonesia yang seharusnya menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 tahun 2023 mendadak dicopot oleh FIFA. Keputusan ini diambil setelah Indonesia menolak kehadiran timnas Israel U20 yang lolos sebagai salah satu peserta. Alasan penolakan ini adalah karena Indonesia tidak mengakui kedaulatan Israel dan mendukung perjuangan Palestina. Namun, sikap ini justru berdampak buruk bagi sepakbola Indonesia. Bagaimana nasib PSSI setelah kejadian ini?

Penyelenggaraan Piala Dunia U20 Terancam Batal

Piala Dunia U20 merupakan ajang bergengsi bagi para pemain muda dari seluruh dunia untuk menunjukkan bakat dan potensi mereka. Indonesia mendapatkan kesempatan untuk menjadi tuan rumah setelah mengalahkan Peru dalam voting yang dilakukan oleh FIFA pada tahun 2019. Ini adalah kali pertama Indonesia menjadi tuan rumah turnamen sepakbola tingkat dunia.

Namun, harapan untuk menyelenggarakan Piala Dunia U20 pupus setelah FIFA membatalkan drawing yang seharusnya digelar pada 31 Maret 2023 di Bali. Alasannya adalah karena Indonesia menolak kehadiran timnas Israel U20 yang lolos dari zona Eropa. Penolakan ini didasari oleh sikap politik Indonesia yang tidak mengakui kedaulatan Israel dan mendukung perjuangan Palestina.

Penolakan ini juga didukung oleh berbagai pihak, seperti ormas, partai politik, hingga pejabat daerah. Salah satunya adalah Gubernur Bali I Wayan Koster yang menyatakan bahwa Bali tidak akan menjadi tuan rumah jika ada timnas Israel U20 yang bermain di sana. Hal ini tentu saja bertentangan dengan prinsip netralitas dan non-diskriminasi yang dianut oleh FIFA.

Exco PSSI Cemas Indonesia Dikucilkan dari Sepakbola Dunia

Keputusan FIFA untuk mencopot Indonesia dari tuan rumah Piala Dunia U20 tentu saja menimbulkan kekecewaan dan kekhawatiran bagi PSSI. Salah satu anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, mengatakan bahwa segalanya tampak rumit untuk Indonesia saat ini. Ia khawatir bahwa Indonesia akan dikucilkan dari sepakbola dunia jika gagal menggelar event ini.

"Kita khawatir bisa dikucilkan. Dan kondisi itu bisa terjadi karena banyak hal merugikan juga. Jadi kita bisa dikucilkan dari sepakbola dunia," ujar Arya Sinulingga kepada iNews TV, Rabu (29/3/2023).

Ia juga menyebut bahwa Indonesia telah mengeluarkan banyak biaya dan tenaga untuk mempersiapkan penyelenggaraan Piala Dunia U20. Selain itu, ia juga menyesalkan sikap pemerintah yang tidak konsisten dalam mendukung event ini.

"Kita sudah keluar biaya banyak sekali untuk persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 ini. Kita juga sudah melakukan banyak hal untuk membangun stadion-stadion baru dan renovasi stadion-stadion lama," kata Arya Sinulingga.

"Sayangnya pemerintah tidak konsisten dalam mendukung event ini. Padahal kita sudah mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo dan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali," tambahnya.

Bagaimana Nasib Timnas U20?

Selain berdampak pada penyelenggaraan Piala Dunia U20, keputusan FIFA juga berdampak pada nasib timnas U20 Indonesia yang seharusnya menjadi salah satu peserta. Timnas U20 Indonesia mendapatkan tiket otomatis sebagai tuan rumah. Namun, setelah Indonesia dicopot dari tuan rumah, status timnas U20 Indonesia pun menjadi tidak jelas.

Menurut aturan FIFA, jika tuan rumah Piala Dunia U20 batal atau berubah, maka timnas U20 yang sebelumnya menjadi tuan rumah harus mengikuti kualifikasi ulang di zona masing-masing. Hal ini tentu saja merugikan timnas U20 Indonesia yang harus bersaing dengan tim-tim kuat dari Asia.

Namun, ada juga kemungkinan bahwa FIFA akan memberikan dispensasi kepada timnas U20 Indonesia untuk tetap berpartisipasi di Piala Dunia U20 tanpa harus melalui kualifikasi ulang. Hal ini pernah terjadi pada tahun 2011, ketika Libya batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 karena konflik politik. FIFA kemudian memberikan tempat kepada Libya sebagai salah satu peserta.

Untuk mengetahui nasib timnas U20 Indonesia, PSSI harus menunggu keputusan resmi dari FIFA. Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan bahwa ia akan berkomunikasi dengan FIFA untuk membahas masalah ini.

"Kita akan berkomunikasi dengan FIFA untuk membahas nasib timnas U-20 kita. Kita berharap FIFA bisa memberikan solusi terbaik bagi kita," kata Iriawan.

Kesimpulan

Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 tahun 2023 setelah menolak kehadiran timnas Israel U20 yang lolos sebagai salah satu peserta. Alasan penolakan ini adalah karena Indonesia tidak mengakui kedaulatan Israel dan mendukung perjuangan Palestina. Namun, sikap ini justru berdampak buruk bagi sepakbola Indonesia.

PSSI khawatir bahwa Indonesia akan dikucilkan dari sepakbola dunia jika gagal menggelar event ini. Selain itu, PSSI juga menyesalkan sikap pemerintah yang tidak konsisten dalam mendukung event ini. Sementara itu, nasib timnas U20 Indonesia juga menjadi tidak jelas. Timnas U20 Indonesia harus menunggu keputusan resmi dari FIFA apakah harus mengikuti kualifikasi ulang atau mendapatkan dispensasi untuk tetap berpartisipasi di Piala Dunia U20.

FAQ

Apa alasan Indonesia menolak kehadiran timnas Israel U20?

Indonesia menolak kehadiran timnas Israel U20 karena tidak mengakui kedaulatan Israel dan mendukung perjuangan Palestina.

Apa dampak dari penolakan ini bagi sepakbola Indonesia?

Dampaknya adalah Indonesia dicopot dari tuan rumah Piala Dunia U20 oleh FIFA dan berisiko dikucilkan dari sepakbola dunia.

Bagaimana nasib timnas U20 Indonesia setelah Indonesia batal menjadi tuan rumah?

Nasib timnas U20 Indonesia masih belum jelas. Timnas U20 Indonesia harus menunggu keputusan resmi dari FIFA apakah harus mengikuti kualifikasi ulang atau mendapatkan dispensasi untuk tetap berpartisipasi di Piala Dunia U20.